A Special Gift for Hanifah ( My special friends that i have known)

Setiap orang di dunia ini pasti punya cerita tersendiri kan tentang pertemuannya dengan seseorang yang tidak pernah disangka seseorang itu akan menjadi teman, sahabat, kekasih, musuh, lawan atau pun saudara.

Pertemuanku dengan seorang gadis berkerudung ini pun tidak disangka. Aku dan dia pun masih bingung kenapa kita bisa menjadi kenal, lalu dekat. Awalnya dari organisasi intra sekolah kayaknya, atau ketemu pas aku sama Sa’id atau gara-gara minta nomer hp ?. Ahh itu tidak penting. Yang jelas pertemuan kami itu tidak sengaja dan tidak disangka.

Gadis berkerudung ini namanya Hanifah Nurunnikmah. Kesan pertama kenal gadis ini yang ada dipikiranku adalah pendiam, pintar, kalem, islami banget, tidak banyak tingkah, rajin. Berlebihan ya ? tapi kalau lihat gadis ini pertama kali pasti semua orang berfikir seperti itu. Kenapa bisa ?? Ya jelas. Gadis ini berpenampilan muslimah. Jadi kesimpulan pertama jika melihat gadis ini adalah kalem.

Perkenalan lebih lanjut, dan lebih sering adalah di Organisasi Intra Sekolah (OSIS). Di situlah kita banyak bertemu dan berbincang-bincang. Sebenarnya ada juga yang bikin kita makin dekat. Ya yang itu jangan diceritakan, itu masalah satu orang lelaki aneh sekelasku yang bermasalah dengan lelaki lain yang dekat dengan Hanifah.

Nah ! Tahun ajaran baru datang. Dan di kelas XI kelas diacak. Jadi, tidak tahu di mana kita berada di kelas mana dan dengan siapa. Dengan sahabat kita lagi, atau dengan orang-orang baru. Dengan teman atau malah musuh. Aku waktu itu mendapat kelas XI IPA 2. Di sana aku hanya dengan Khairunnisa Hidayati yang dari kelas lama. Rasanya menyiksa. aku tidak begitu dekat dengan Nisa, jadi rasanya belum punya teman saja. Sedangkan yang lain bisa sama-sama teman lama. Minimal 3 -4 teman di kelas. Sebenarnya ada beberapa orang yang aku sudah tahu orangnya. Tapi tidak kenal dengan orang-orang itu secara dekat. Diantaranya adalah Hanifah, dan dialah harapan satu-satunya yang harus mau menemaniku di kelas. Aku minta dia untuk duduk semeja denganku. Dan akhirnya hari demi hari kita jalani.

Banyak hal yang terjadi dalam satu meja kita. Kita ini sama-sama suka berangkat sekolah siangan. Jadi sering tidak kebagian kursi. Yaa alhasil sering sekali mendapat tempat seadanya. Kalau tidak di depan sendiri ya dibelakang sendiri. Di antara kerumunan lelaki-lelaki aneh kelas kita. Iya ada cerita lucu dan menggelitik waktu awal-awal di kelas XI. Kelas rasanya sepi banget, dan bosenin sekali. Padahal aku sama Hanifah orangnya nggak suka denagn sepi atau *krik. Akhirnya aku minta Yanu teman sekelasku untuk bisa mencairkan suasana. Nah hari itu aku duduk di kursi pojok nomor dua dari belakang. Waktu itu di belakang kita duduk dua orang lelaki. Yaitu Masyhuda dan Faturrahman. Di sepanjang pelajaran berlangsung kita berbiincang-bincang. Ya hanya berkenalan dan saling tanya-tanya. Waaaaa.... di situlah ada si Yanu yang malah bikin gara-gara. Kita malah dijodoh-jodohin. Dari situlah asal muasal dikelas ada namanya jodoh-jodohan. Yaaa karena aku sama hanifah orangnya cuek dan ramai, semua itu kita anggap buat seru-seruan dikelas.
***
Bulan demi bulan sudah dilewati di kelas yang djuluki tongkol itu. Aku sama Ipeh makin dekat. Kemana-mama berdua. Ke toilet, ruang guru, musholla, kantin, sampai jalan-jalan nggak jelas waktu pelajaran kosong. Kita juga makin deket sama temen-temen sekelas. Dari yang cewek hingga ke cowok-cowok. Banyak banget sih cerita konyol sama dia.

Kita sama-sama berangkat siang ke sekolah, jadi kita tidak pernah dapet meja yang kita mau. Kita selalu dapet meja sisa. Kalo nggak di paling belakang ya di paling depan. Semua posisi duduk itu punya kenggulan dan resiko masing-masing. Untuk kursi belakang, waktu pelajaran yang kita nggak suka kita bisa enak tiduran di meja, ngobrol, tapi nggak enaknya harus siap dijaili lelaki-lelaki bujang macam Bayu, Rafli, Dheo, Rachman dan sebangsanya. Posisi di depan, pas banget untuk pelajaran yang butuh pemahaman, kayak matematika, fisika, dan kimia. Nggak enaknya selalu ada murid yang punya bau badan nggak enak.

Aku sebangku sama anak autis. Julukan itu muncul dari guru Bahasa Indonesia kita, Bu Endang. Bu Endang pernah mergoki Ipeh jailin Isna, dan jailin Zuu. Jadi sejak itu dia dipanggil autis. Dia ini memang atraktif, ada aja yang dikerjain, rempong, apalagi kalo sudah kebingungan dia suka memperagakan tingkah yang aneh. Mondar-mandir garuk kepala, tangan gerak-gerak nggak beraturan. Dan itu lucu sekali.

Ipeh itu, tukang galau. Dia gampang banget galau, apalagi kalo sudah menyangkut yang dulu. Yaa cerita ini nggak usah panjang lebar.

Oh iya, kita ini selain masalah meja atau tempat duduk, temen kelompok kerja pun kita dapet sisa-sisa. Biasanya satu kelompok dengan laki-laki bujang macam Bayu, Rafli, Dheo. Tapi paling sering dengan Dheo dan Rafli. Saking seringnya, sampai-sampai rehasia mereka kita tahu.

Oh iya, kita pernah tidur dikelas. Waktu pelajaran pak Son. Maafkan kami Pak Con :* .

Ipeh selalu bawa air minum dari rumah, tapi yang minum dan ngabisin selalu aku. Hehe. Oh iya dia ini suka sama hal yang berbau Winnie the Pooh, pink, padahal dia ini tidak ada wanita-wanitanya.

Ipeh punya panggilan sayang dariku “Kempeng”. Haha bagus kan. Sampai sekarang nama itu masih berlaku. Dia itu selalu berangan-angan menjadi ibu, cepat-cepat berkeluarga. Whatdeee.... Anak sibuk, dan sering ninggal aku sendiri di meja.

Oh iya, ada yang aku inget banget. Waktu hujan, dia berangkat sekolah udah pake sepatu, dan sepatunya basah, sepatunya keluar busaaaaaa... ahhaa :D

Tapi, dia sahabat superku. Kesimpulannya dia anak manis, atraktif, bekerja keras, konyol, lucu, dia pemompa semangat yang kadang jengkelin banget. 

But, I’m happy to be your friend. I’m happy, i have known you. Thankfull for your spirit, laugh, smile, tears, manything that you have given to me, all off them are worth.

Keep spirit, keep smile, i believe that Allah have prepared something good for our future. Thanks Hanifah. 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

0 Response to "A Special Gift for Hanifah ( My special friends that i have known) "

Posting Komentar